• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Kamis, 15 Desember 2016

Kerajaan Negara Dipa

21.56 // by Laktra // 1 comment

KERAJAAN NEGARA DIPA


A. Sejarah Munculnya Kerajaan Negara Dipa

        Kemunculan Kerajaan Negara Dipa sangat berkaitan dengan keruntuhan Kerajaan Nan Sarunai. Pada tahun 1355 Masehi, Raja Hayam Wuruk, penguasa Majapahit, memerintahkan seorang panglimanya yang bernama Empu Jatmika untuk memimpin armada perang dengan misi menaklukkan Kerajaa Nan Sarunai dan menjadikannya sebagai bagian dari Kerajaan Majapahit. Peristiwa tentang penyerbuan angkatan perang Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Nan Sarunai ini dikisahkan dalam Hikayat Banjar dan diabadikan oleh para seniman lokal melalui tutur wadian (puisi ratapan) yang dilisankan dalam bahasa Maanyan. Mereka mengenang keruntuhan Kerajaan Nan Sarunai dengan menyebutnya sebagai peristiwa "Usak Jawa" atau Penyerangan oleh Kerajaan Jawa".

B. Silsilah Kerajaan Negara Daha

Raja/ Ratu yang pernah berkuasa di Kerajaan Negara Dipa, yaitu sebagai berikut :
  1. Empu Jatmika (1355 M) - Pejabat dan Pelaksana pemerintahan Kerajaan Negara Dipa
  2. Lambung Mangkurat - Pejabat dan Pelaksana pemerintahan Kerajaan Negara Dipa pengganti Empu Jatmika, sebelum Putri Junjung Buih dinobatkan menjadi Ratu Kerajaan Negara Dipa dan menjadi Mangkubumi sampai masa awal pemerintahan Maharaja Sari Kaburangan
  3. Putri (Ratu) Junjung Buih (1362 M) - Ratu Kerajaan Negara Dipa bersama Lambung Mangkurat sebagai Mangkubumi.
  4. Raden Putra bergelar Pangeran (Maharaja) Suryanata (1362 M - 1358 M)
  5. Aria Dewangsa bergelar Pangeran (Maharaja) Surya Gangga Wangsa (1385 M - 1421 M) - Raja Kerajaan Negara Dipa
  6. Raden (Maharaja) Carang Lalean (1421 M - 1448 M) - Raja Kerajaan Negara Dipa
  7. Putri (Ratu) Kalungsu (1436 M - 1448 M) - Wali Raja ketika Raden Sekar Sungsang masih berumur enam tahun
  8. Raden Sekar Sungsang bergelar Pangeran (Maharaja) Sari Kaburangan (1448 M) - Raja Terakhir Kerajaan Negara Dipa

C. Sistem Pemerintahan

        Pada abad ke 14 muncul Kerajaan Negara Daha yang memiliki unsur-unsur Kebudayaan Jawa akibat dari pendangkalan sungai di wilayah Negara Dipa. Sebuah serangan dari Jawa menghancurkan Kerajaan Negara Dipa ini. Pada masa Maharaja Sari Kabungaran alias Raden sekar Sungsang, putera dari Putri Kabu Waringin alias Putri Kalungsu, untuk menghindari bala bencana ibukota dipindahkan dari Candi Agung karena dianggap sudah kehilangan tuahnya, untuk menyelamatkan dinasti baru pimpinan Maharaja Sari Kaburangan segera naik tahta dan memindahkan pusat pemerintahan ke arah hilir pada percabangan anak Sungai Bahan yaitu Muara Hulak. Negara Dipa terhindar dasi kehancuran total, bahkan dapat menata diri menjadi besar yang kemudian diganti dengan nama Negara Daha sehingga kerajaan disebut dengan nama yang baru sesuai dengan letak ibukotanya ketika dipindahkan yaitu Kerajaan Negara Daha. Nama sungai Bahan pun berganti menjadi Sungai Negara (Sungai Nagara).

1 komentar: